Syarat Menjalani Program Bayi Tabung yang Perlu Diketahui

Program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) menjadi solusi bagi pasangan yang mengalami masalah kesuburan. Teknologi reproduksi berbantu ini memungkinkan pembuahan terjadi di luar tubuh sebelum embrio ditanamkan ke dalam rahim wanita. Namun, tidak semua pasangan bisa menjalani prosedur ini begitu saja. Ada beberapa syarat menjalani program bayi tabung yang harus dipenuhi agar peluang keberhasilan lebih tinggi.
Syarat-Syarat Menjalani Program Bayi Tabung
Sebelum menjalani program bayi tabung, pasangan harus memenuhi beberapa kriteria medis dan hukum. Berikut beberapa syarat yang harus diperhatikan:
1. Pasangan Suami Istri yang Sah
Di Indonesia, program bayi tabung hanya bisa dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah secara sah. Hal ini sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Selain itu, pembuahan yang terjadi harus berasal dari sperma dan sel telur pasangan tersebut tanpa donor dari pihak lain.
2. Usia Wanita Sebaiknya di Bawah 35 Tahun
Usia wanita sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan program bayi tabung. Wanita berusia di bawah 35 tahun memiliki peluang keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang berusia di atas 40 tahun. Berikut adalah data peluang keberhasilan bayi tabung berdasarkan usia:
- Usia 30-35 tahun: 41%-43%
- Usia 35-37 tahun: 33%-36%
- Usia 38-40 tahun: 23%-27%
- Usia di atas 40 tahun: 13%-18%
Wanita yang lebih tua mungkin memerlukan lebih dari satu embrio yang ditanamkan, tetapi ini juga meningkatkan risiko kehamilan kembar.
3. Kualitas Sel Telur dan Sperma Harus Baik
Sebelum menjalani program bayi tabung, pasangan perlu memastikan kualitas sel telur dan sperma mereka dalam kondisi baik. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan meliputi:
- Analisis sperma: Mengevaluasi jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma.
- Tes cadangan ovarium: Mengukur kadar hormon yang berperan dalam kesuburan.
- Pemeriksaan USG: Memastikan kondisi organ reproduksi dalam keadaan sehat.
4. Kondisi Kesehatan Tubuh Secara Keseluruhan
Menjaga kesehatan sebelum menjalani bayi tabung sangat penting. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Menjaga berat badan ideal.
- Menghindari konsumsi alkohol dan rokok.
- Menjaga tekanan darah dan kadar gula tetap normal.
- Menjalani pemeriksaan terhadap penyakit menular seksual atau infeksi lainnya.
5. Memahami Risiko dan Biaya Program Bayi Tabung
Program bayi tabung memiliki beberapa risiko, seperti:
- Efek samping obat kesuburan (hot flashes, mual, sakit kepala).
- Risiko kehamilan kembar.
- Kehamilan ektopik.
- Sindrom hiperstimulasi ovarium.
- Kelainan kongenital pada bayi.
Selain itu, biaya program bayi tabung cukup tinggi. Oleh karena itu, penting untuk berdiskusi dengan dokter mengenai pilihan prosedur yang paling sesuai.
Penyebab Infertilitas yang Sering Terjadi
Infertilitas atau ketidakmampuan memiliki keturunan bisa berasal dari pria maupun wanita. Beberapa penyebab infertilitas pada wanita antara lain:
- Endometriosis.
- Fibroid rahim.
- Gangguan ovulasi.
- Penyakit tiroid.
Sementara itu, infertilitas pada pria dapat disebabkan oleh:
- Gangguan jumlah dan kualitas sperma.
- Kelainan genetik.
- Masalah pada testis atau saluran sperma.
Beberapa faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko infertilitas adalah:
- Penyakit kronis seperti diabetes.
- Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
- Obesitas.
- Efek samping pengobatan seperti kemoterapi.
- Paparan zat beracun, seperti pestisida atau logam berat.
Alternatif Selain Program Bayi Tabung
Program bayi tabung bukan satu-satunya cara mengatasi infertilitas. Beberapa metode lain yang bisa dicoba antara lain:
- Obat kesuburan: Untuk mengatasi gangguan ovulasi.
- Inseminasi buatan: Memasukkan sperma langsung ke dalam rahim.
- Pembedahan: Untuk mengatasi penyumbatan tuba falopi atau endometriosis.
- Gaya hidup sehat: Menjaga berat badan dan mengurangi stres dapat meningkatkan kesuburan.
Kesimpulan
Menjalani program bayi tabung membutuhkan persiapan fisik, mental, dan finansial yang matang. Syarat menjalani program bayi tabung mencakup aspek medis, hukum, serta kesiapan pasangan secara emosional. Konsultasi dengan dokter spesialis kesuburan sangat penting untuk menentukan apakah bayi tabung adalah solusi terbaik bagi Anda dan pasangan.
Bagi pasangan yang mengalami kesulitan memiliki keturunan, jangan berkecil hati. Masih ada banyak cara lain yang bisa dicoba sebelum menjalani prosedur bayi tabung. Yang terpenting, tetap menjaga kesehatan dan selalu berpikir positif dalam menjalani setiap prosesnya.
Baca Juga: Susu Ibu Hamil yang Bagus untuk Kesehatan Ibu dan Bayi