Efek Samping Kerokan Saat Masuk Angin: Apakah Aman?

Kerokan adalah teknik yang melibatkan penggoresan kulit menggunakan alat tertentu, biasanya koin, yang sering digunakan di Indonesia untuk mengatasi masuk angin. Meski diyakini memiliki manfaat, kerokan juga memiliki potensi efek samping yang perlu diperhatikan. Artikel ini akan membahas efek samping kerokan serta cara melakukannya dengan aman.

Apa Itu Kerokan?

Kerokan adalah metode tradisional yang melibatkan penggoresan kulit dengan alat seperti koin atau sendok. Teknik ini bertujuan untuk merangsang sirkulasi mikro di jaringan lunak, sehingga memperlancar peredaran darah dan membantu meredakan gejala masuk angin.

Di Cina, teknik serupa dikenal sebagai gua sha, yang bertujuan untuk menghilangkan chi atau energi statis yang dianggap bertanggung jawab atas peradangan. Dengan menggores kulit, energi chi dipecah sehingga mengurangi peradangan dan memicu pemulihan.

Manfaat Kerokan bagi Kesehatan

Beberapa manfaat kerokan yang dikenal antara lain:

  • Mengurangi Nyeri Kronis: Kerokan dapat mengurangi peradangan yang menyebabkan nyeri kronis.
  • Meredakan Migrain: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kerokan dapat membantu meredakan gejala migrain.
  • Mengurangi Nyeri Leher: Studi menunjukkan bahwa terapi kerokan lebih efektif daripada bantal pemanas untuk mengurangi nyeri leher.
  • Mengurangi Gejala Perimenopause: Wanita yang menjalani terapi kerokan melaporkan penurunan gejala perimenopause.
  • Mengurangi Peradangan pada Hepatitis B: Terapi kerokan diketahui dapat menurunkan kadar enzim hati yang tinggi pada penderita hepatitis B.
  • Meredakan Gejala Sindrom Tourette: Kombinasi kerokan dengan terapi lain seperti akupunktur dapat mengurangi gejala sindrom ini.

Efek Samping Kerokan

Meskipun kerokan adalah prosedur yang relatif aman, ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan:

  • Memar dan Pecahnya Pembuluh Darah: Goresan pada kulit saat kerokan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil di permukaan kulit, menimbulkan memar.
  • Risiko Infeksi: Jika terjadi perdarahan saat kerokan, ada risiko penyakit menular melalui luka. Oleh karena itu, alat yang digunakan harus dibersihkan sebelum dan sesudah digunakan.
  • Tidak Aman untuk Pasien Pasca Operasi: Jika Anda baru saja menjalani operasi dalam 6 minggu terakhir, hindari kerokan.
  • Risiko pada Pengguna Obat Pengencer Darah: Jika Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah atau memiliki gangguan pembekuan darah, kerokan sebaiknya dihindari untuk mencegah efek samping yang merugikan kesehatan.

Cara Melakukan Kerokan yang Aman

Agar kerokan dilakukan dengan aman dan meminimalisir risiko efek samping, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Bersihkan Alat Kerokan: Pastikan koin atau media gores yang digunakan sudah dibersihkan, minimal dengan sabun dan air mengalir.
  • Gunakan Minyak atau Losion: Mengoleskan minyak atau losion pada kulit sebelum kerokan dapat mempermudah proses dan mengurangi cedera.
  • Jangan Gores Terlalu Kencang: Perhatikan ambang nyeri orang yang sedang dikerok dan hindari tekanan yang terlalu kuat.
  • Hindari Kerokan Jika Baru Operasi: Jangan melakukan kerokan jika Anda baru saja menjalani operasi dalam 6 minggu terakhir.
  • Hindari Jika Mengonsumsi Obat Pengencer Darah: Jangan lakukan kerokan jika Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah atau memiliki gangguan pembekuan darah.

Kesimpulan

Kerokan bisa menjadi cara efektif untuk meredakan masuk angin, namun perlu dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari efek samping yang merugikan. Pastikan alat yang digunakan bersih, gunakan minyak atau losion untuk mempermudah proses, dan perhatikan kondisi kesehatan sebelum memutuskan untuk melakukan kerokan. Dengan cara yang tepat, Anda bisa mendapatkan manfaat kerokan tanpa risiko kesehatan yang berbahaya.

Baca Juga: Gampang Masuk Angin Gejala Penyakit Apa? Simak Penjelasannya!

Baca Juga: Begini Cara Mengatasi Bayi Masuk Angin dan Muntah dengan Mudah